artikelpolemik masyarakat pesantren menjawab
Covid dan Ramadhan
Sumber : Jawa Pos Radar Semarang edisi sabtu, 25 April 2020 M / 02 Ramadhan 1441 H
Covid 19 atau virus corona yang
telah ditetapkan oleh Presiden RI sebagai bencana nasional ini adalah ujian
bagi kita bersama. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan
Baihaqi, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Apabila Allah Menghendaki kebaikan
pada suatu kaum, maka Allah akan mengujinya (terlebih dahulu). Dalam hadits
lain : "Bersedekah bisa menjadi perisai / tolak balak ( bencana )". Dan
dalam hadits qudsi Allah Berfirman : "Sesungguhnya Aku menurut prasangka
hamba - Ku".
Oleh karena itu marilah kita hadapi
bersama dengan sabar, jangan ingkar, jangan melanggar dan jangan melakukan
perbuatan-perbuatan mungkar yang malah bisa menambah kehidupan semakin sukar,
namun hendaknya kita meningkatkan amal-amal kebaikan seperti bersedekah untuk meringankan
beban penderitaan bagi saudara-saudara kita yang kehilangan penghasilan dan mengalami
kesulitan dalam kehidupan. Perbuatan baik yang demikian insya Allah akan mampu
menolak bencana yang menyedihkan dan perbuatan demikian adalah merupakan salah
satu cara untuk memulihkan keadaan karena amal kebajikan bisa menjadi lantaran
turunnya keberkahan dari Allah Tuhan yang banyak memberi kenikmatan. Dan
marilah kita khusnudzon (berprasangka baik) kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, bahwa
Dia akan segera mengembalikan kondisi seperti semula dan akan tetap terus
menurunkan nikmat serta anugrah - Nya untuk negeri kita Indonesia tercinta yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pandemi Virus Corona atau covid 19
yang kini telah melanda di hampir
seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, sifatnya adalah ujian, bukan udzur
atau suatu halangan . Oleh karena itu pada bulan suci Romadhon orang islam yang
mukalaf, yaitu orang yang sudah baligh dan berakal sehat tetap diwajibkan untuk
menjalankan ibadah puasa romadhon sebulan penuh, kecuali orang yang terkena udzur
seperti sakit yang jika penderitanya menjalankan puasa maka penyakitnya akan
bertambah parah ( fungsi organ tubuhnya bisa rusak ) atau memperlambat masa
penyembuhan.
Allah SWT Tuhan Yang Maha Adil akan
selalu membalas semua amal perbuatan hamba-Nya termasuk akan membalas amal
ibadah puasa yang di antaranya adalah
berupa maghfiroh (pengampunan), semua amal kebaikan akan dilipat gandakan mulai
dari sepuluh hingga tujuh ratus lipatan , dibukanya pintu surga dan sebagainya.
Namun tidak semua orang bisa mendapatkan balasan yang sangat menarik dan begitu
menyenangkan, kecuali orang yang sanggup melakukan dua rukun puasa dengan
sempurna .Pertama niat yang dilaksanakan setiap malam sebelum imsak untuk puasa
siang harinya, kedua menjaga hal-hal yang membatalkan puasa seperti udut,
muntah yang di sengaja, memasukkan sesuatu di dalam lobang yang ada di badan
dan sebagainya. Dan di samping menjalankan rukun juga harus sanggup menahan
diri untuk tidak melakukan lima perkara yang merusak pahala puasa, sebagaimana
yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi SAW yaitu berbohong, menggunjing,
adu-adu, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bebas tapi sopan!!!...